PONDOK USANG INI

di pondok usang ini

telah tercipta satu lembaran sejarah...

lahirnya nafas baru yang kini meraung..

melihat dunia penuh kedaifan...

di pondok usang ini...

kasihnya mula bersemi....

walau harta tidak dimiliki...

tapi jiwa kami tetap dibajai..

pondok usang ini..

makin lemah tidak bermaya..

tiangnya makin rapuh dimamah serangga...

dindingnya berlubang tidak tertampal..

bumbungnya tiris disimbah hujan...

menunggu saat rebah menyembah bumi

namun..

penghuninya tetap setia....

membesarkan 13 nyawa bersama jiwanya..

kadang lapar tidak terisi.

kadang perut tendangnya berbunyi...

hingga baju tidak berganti...

hingga kaki tidak beralas..

tapi..

demi kasihnya pada anugerah Illahi.

dititipnya mereka penuh dijari...

tiap rintihan cuba dipenuhi...

hingga kadang titisnya air di pipi..

di pondok usang ini..

aku mengenal ertinya hidup

tak ku sesali keperitan ini..

tak ku dendami kepayahan ini..

tapi.. aku bersyukur pada Illahi..

kerana aku dapat merasa hidup begini....

di pondok usang ini...

aku belajar ertinya berdikari..

hingga ku ajar dirku bangkit berdiri...

ku kutip tin... ku pungut besi...

ceruk kampung aku jelajahi

untuk ditukar dengan sesuap nasi....

untuk ku beli alasnya kaki...

terima kasih...

kerana tanpa kepayahan dan keperitan ini...

mana mungkin aku bisa menapak seperti kini..

takkan ku seret kaki tanpa alasnya lagi..

takkan ku biarkan yang lainnya sepi...

Musafir Dunia

03 12 2010

1230-1240